Cara menghitung rasio perputaran persediaan

Rasio perputaran persediaan ( inventory turnover ) : cara menghitung analisa rasio perputaran persediaan . Inventory turnover menunjukkan kemampuan dana yang tertanam dalam inventory berputar dalam suatu periode tertentu, atau likuiditas dari inventory dan tendensi untuk adanya overstock (Riyanto, 2008:334).

Cara menghitung rasio perputaran persediaaan

Rasio perputaran persediaan mengukur efisiensi pengelolaan persediaan barang dagang. Rasio ini merupakan indikasi yang cukup popular untuk menilai efisiensi operasional, yang memperlihatkan seberapa baiknya manajemen mengontrol modal yang ada pada persediaan.

Ada dua masalah yang timbul dalam perhitungan dan analisis rasio perputaran persediaan. Pertama, penjualan dinilai menurut harga pasar ( market price), persediaan dinilai menurut harga pokok penjualan ( at Cost ), maka sebenarnya rasio perputaran persediaan ( at cost ) digunakan untuk mengukur perputaran fisik persediaan. Sedangkan rasio yang dihitung dengan membagi penjualan dengan persediaan mengukur perputaran persediaan dalam kas (Sawir, 2003:15).

Namun banyak lembaga penelitian rasio keuangan yang menggunakan rasio perputaran persediaan ( at mark et) sehingga bila ingin dibandingkan dengan rasio industri rasio perputaran persediaan ( at market) sebaiknya di gunakan. Kedua, penjualan terjadi sepanjang tahun sedangkan angka persediaan adalah gambaran keadaan sesaat. Oleh karena itu, lebih baik menggunakan rata-rata persediaan yaitu persediaan awal ditambah persediaan akhir dibagi dua.

Rasio perputaran persediaan dapat dihitung dengan rumus:
Perputaran persediaan (at cost) = harga pokok penjualan / rata rata persediaan

Perputaran persediaan (at market) =penjualan / persediaan

Sekian mengenai cara menghitung inventory turnover ( perputaran persediaan) . Semoga bermanfaat :)

Komentar