Cara Menghitung Siklus Operasi Perusahaan

Siklus operasi perusahaan.  - Assalamualaikum wr.wb salam buat pembaca :D. Kali ini saya akan membahas Cara Menghitung Siklus Operasi Perusahaan  . Mengetahui siklus operasi perusahaan, sangat penting untuk mendeteksi dan mencegah  ancaman likuiditas. Siklus Operasi sendiri adalah waktu yang dibutuhkan perusahaan dalam proses menghasilkan kas, dalam hal ini yaitu mengkonversi persediaan, dan piutang menjadi kas. Kali ini akan saya bahas sekaligus logikanya dalam menghitung siklus operasi perusahaan. semoga dapat dipahami dan dimengerti :D.Bismillah..


Pertama-tama untuk lebih jelasnya ada baiknya sobat mengerti lebih dahulu unsur-unsur apa saja  yang membentuk siklus operasi ini.  Dari pengertian diatas dapat kita ambil kesimpulan, suatu perusahaan untuk menghasilkan kasnya diperoleh melalui "penjualan persediaan" dan "penagihan piutang". Dalam analisa rasio keuangan menghitung siklus operasi itu sendiri terdiri caranya sangat mudah . yaitu hanya dengan menjumlahkan Usia Rata-rata Persediaan + Waktu Rata-rata penagihan Piutang. Sehingga semakin pendek jumlah hari dalam siklus operasi perusahaan , makan semakin baik. 

Siklus Operasi = Usia Rata-rata Persediaan + Waktu Rata-rata penagihan Piutang

Lalu bagaimanakah cara menghitung usia rata-rata persediaannya dan waktu rata-rata penagihan piutangnya?

Siklus operasi atau operating cycles bisa dihitung dengan cara menjumlahkan ‘usia rata-rata persediaan’ dengan ‘waktu rata-rata penagihan piutang’. Jika dituliskan dalam bentuk formula, maka:

Siklus Operasi = Usia Rata-rata Persediaan + Waktu Rata-rata penagihan Piutang

(Untuk formula ‘usia rata-rata persediaan’ dan ‘waktu rata-rata penagihan piutang’, silahkan baca bagian-1).

Langsung ke contoh kasus:

Pada tanggal 1 Januari 2011, JAK memiliki saldo awal barang persediaan (stok) senilai Rp 400,000. Di sepanjang tahun 2011, JAK membeli tambahan barang persediaan senilai Rp 1,900,000. Setelah dilakukan penghitungan fisik, pada tanggal 3 Desember saldo akhir barang persediaan JAK diketahui sebesar Rp 500,000 saja.

Berapa siklus operasi JAK untuk tahun 2011 jika ‘waktu rata-rata penagihan piutang’ untuk tahun yang sama diketahui adalah 42 hari?

Untuk menghitung siklus operasi, anda butuh angka ‘Usia Rata-rata Persediaan” dan “Waktu Rata-rata penagihan”. Untuk itu, anda memerlukan 5 langkah perhitungan:

Langkah-1. Hitung Harga Pokok Penjualan JAK terlebih dahulu:

Saldo Awal Persediaan  Rp 400,000 + Pembelian Rp 1,900,000 = Barang Tersedia Untuk Dijual Rp 2,300,000
Barang tersedia untuk dijual Rp 2,300,000 - Saldo Akhir Persediaan  sebesar 500,000 = Harga Pokok Penjualan Rp 1,800,000

Langkah-2. Hitung Rata-rata Persediaan:
= (Saldo Awal Persediaan + Saldo Akhir Persediaan) / 2
= (400,000 + 500,000) / 2
=  Rp 450,000

Langkah-3. Hitung Perputaran Persediaan:

= Harga Pokok Penjualan / Rata-rata Persediaan
= 1,800,000 / 450,000
= 4 hari

Langkah-4. Hitung Usia Rata-rata Persediaan:

= 365 / Perputaran Persediaan = 365 / 4  = 91.3 hari
Oke. Usia Rata-rata Persediaan telah diketahui. Yang terakhir tinggal menjumlahkan angka ini dengan Waktu Rata-rata Penagihan Piutang.
Sehingga : (langkah 5)

Langkah-5. Hitung Siklus Operasi

Siklus Operasi = Usia Rata-rata Persediaan + Waktu Rata-rata penagihan Piutang
Siklus Operasi = 91.3 hari + 42 hari = 133.3 hari.

Dengan demikian, maka waktu yang dibuthkan oleh JAK untuk mengkonversikan barang persedian dan piutang dagang menjadi kas adalah 133 hari (pembulatan ke bawah).

Rasio keuangan terpenting berikutnya yang perlu diawasi dengan ketat di masa-masa krisis adalah Siklus Konversi Kas (Cash Conversion Cycle), kadang hanya disebut Siklus Kas (Cash Cycle) saja. Apa itu siklus kas? Saya akan tuliskan di seri berikutnya.

Itu tadi artikel mengenai Cara Menghitung Siklus Operasi Perusahaan. semoga bermanfaat :)

Komentar